Selasa, 06 Maret 2012

Pengaruh ISO 9001 Terhadap Mutu Perusahaan

A. JUDUL PENELITIAN
Pengaruh ISO 9001 Terhadap Mutu Perusahaan



B. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Era globalisasi saat ini telah menuntut berbagai perusahaan untuk berlomba-lomba bersaing supaya tetap eksis. Itu sebabnya di tingkat global mulai diterbitkan sertifikasi yang disebut ISO. ISO (International Organization for Standardization) adalah konfederasi di seluruh dunia dari 135 organisasi standar nasional.Tujuannya adalah untuk mengembangkan standar teknis sukarela produk dan layanan untuk membuat memproduksi dan memasok lebih efisien, aman dan bersih dan untuk memfasilitasi proses perdagangan internasional mereka. Salah satu produk yang dihasilkan oleh ISO yaitu ISO 14001. Tujuan dari produk ini adalah agar perusahaan dapat memiliki pengaturan manajemen lingkungan ini. Namun yang menjadi persoalan adalah di dalam lingkungan dalam perusahaan sering terjadi salah informasi antara satu unit dengan unit lainnya. Contoh sering ada salah komunikasi antara bagian produksi dengan bagian unit pengolahan limbah. Bagian produksi melakukan produksi dalam jumlah besar yang mengakibatkan limbah yang harus diolah unit pengolahan limbah melebihi kapasitas sehingga ada limbah yang terbuang keluar tanpa pengolahan dan mencemari lingkungan. Padahal perusahaan harus menjalankan operasinya sesuai standar ISO 14001 dimana kegiatan produksi harus tetap memerhatikan kondisi lingkungan. Untuk itu ISO sendiri menampilkan produk baru yaitu ISO 9001 yang berisi tentang Sistem Manajemen Mutu. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti fenomena tersebut dengan tulisan yang berjudul: “Pengaruh ISO 9001 Terhadap Mutu Perusahaan”

Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan:
1. Apa yang menjadi standar dalam sertifikasi ISO 9001?
2. Bagaimana menerapkan standar ISO 9001 dalam manajemen perusahaan?
3. Apa hasil dari penerapan standar ISO 9001 terhadap mutu perusahaan?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui standar sertifikasi ISO 9001
2. Mengetahui bentuk-bentuk penerapan standar ISO 9001 dalam manajemen perusahaan
3. Mengetahui dampak penerapan standar ISO 9001 terhadap mutu perusahaan

Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah supaya perusahaan dapat mengetahui penerapan standar ISO 9001 dan menerapkannya sehingga dapat meningkatkan mutu perusahaan.

Batasan Masalah
Mengingat banyaknya jenis perusahaan yang ada maka penulis membatasi masalah pada perusahaan PLN, Dongjin Marine, Rajapindah (usaha pindah rumah dan penyimpanan barang) yang menerima ISO 9001 di wilayah DKI Jakarta.


C. TINJAUAN PUSTAKA
ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar) sehingga Quality Management Systems ISO 9001 adalah prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja sistem agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu efektivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :
1) Customer Focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata untuk memuaskan pelanggan.
2) Leadership: Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi Sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang sinergi pada setiap elemen organisasi
3) Keterlibatan semua orang: Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4) Pendekatan Proses: Aktifitas implementasi sistem selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui proses bisnis. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow proses itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan
5) Pendekatan Sistem ke Manajemen: Implementasi sistem mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008
7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan: Setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya sistem ISO 9001:2008
8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: Supplier bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha,business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.


D. METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari studi literatur terdahulu yang membahas tentang penggunaan sertifikat ISO sebagai standar mutu perusahaan.


E. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasakan tinjauan pustaka atau kerangka pemikiran diatas, maka penulis mencoba untuk merumuskan hipotesis penelitian, manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :
• Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
• Jaminan Kualitas Produk dan Proses
• Meningkatkan Produktivitas perusahaan & “market gain”
• Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan
• Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan
• Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
• Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk
• Meningkatkan komunikasi internal
• Meningkatkan image positif perusahaan
• Sistem terdokumentasi
• Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

Kamis, 01 Maret 2012

RINGKASAN JURNAL International Competitiveness and Trade Promotion Policy from a Network Perspective I. F. Wilkinson 2000

Jurnal international competitiveness and trade promotion policy from a network perspective yang dikarang oleh I. F. Wilkinson yang diterbitkan pada tahun 2000 berisi tentang starategi persaingan perusahaan secara global dan kebijakan promo perdagangan lewat perspektif jaringan. Globalisasi yang terjadi berdampak pada berbagai sektor termasuk sektor ekonomi. Dalam perkonomian yang semakin global masa depan suatu negara bergantung pada daya saing perusahaan dan industri pada ruang lingkup yang lebih luas yaitu pasar global. Karena perusahaan dan industri merupakan tonggak perekonomian suatu negara. Daya saing perusahaan secara internasional dan kebijakan promosi perdagangan dianalisis berdasarkan perspektif hubungan perusahaan. Untuk bersaing dalam keadaan dengan tingkat persaingan tinggi perusahaan harus memperkuat eksistensinya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain.

Untuk meningkatkan daya siang internasional perusahaan dan membuat kebijakan promosi perdagangan dari segi jaringan diperlukan peran pemerintah dan perusahaan. Untuk meningkatkan dan menguatkan daya saing perusahaan dan industri. Yang penting untuk ikut serta dalam persaingan global kita harus menjaga hubungan personal dan bisnis baik dengan perusahaan pada sektor yang sama maupun tidak dan juga dengan perusahaan dalam satu negara atau negara luar. Dasar dalam membuat kebijakan untuk mengembangkan kemampuan dalam persaingan ada 2 hal yaitu lokasi dari bagian yang berbeda antara hubungan utama dan tambahan di pasar asing maupun domestik dan daya saing internasional, pengalaman pengetahuan dan koneksi yang ada di jaringan yang dihasilkan oleh kehadiran perusahaan asing.

Yang menjadi fokus utama dalam pengembangan jaringan adalah menciptakan sumber daya, menciptakan kemampuan dalam merespon segala perubahan yang terjadi. Pemerintah juga berperan dalam meningkatkan hubungan antar industri agar mampu bersaing dalam era global dengan membuat kebijakan yang tidak memihak pada suatu industri namun untuk meningkatkan pertumbuhan eksportir-eksportir potensial dalam jaringan industri. Diperlukan juga adanya komitmen bersama dalam suatu jaringan agar tetap memperoleh keuntungan bukan hanya untuk melakukan perjodohan perusahaan.

Kesimpulannya perusahaan harus membentuk jaringan dengan perusahaan lain. Itu untuk menjaga eksistensi perusahaan pada era perdagangan beras. Agar perusahaan manpu bertahan dalam tingkat persaingan yang tinggi, karena yang bersaing tidak hanya dengan perusahaan lokal tetapi internasional. Diperlukan juga peran pemerintah dalam membuat kebijakan untuk memudahkan perusahaan dan industri melakukan kerjasama dengan perusahaan. Namun pemerintah tidak perlu secara langsung terlibat hanya sebagai mediator dan regulator untuk mempermudah perusahaan. Sehingga kedua pihak mendapatkan manfaat dari hubungan yang terbentuk. Pemerintah dapat memaksimalkan ekspor dan meningkatkan sumber daya dan perusahaan dapat menjalin hubungan internasional dan memperkuat eksistensi dalam persaingan internasional.

Ringkasan Jurnal Stakeholders and Competitive Advantages: The Case of ISO 14001 (Penulis: Magali Delmas) 2001

Sejak 1996 setiap perusahaan wajib mengikuti standardisasi lingkungan yang disebut dengan ISO (International Organization for Standardization). Tujuan dari pemberian ISO ini adalah supaya perusahaan dapat meningkatkan performa manajemennya sekaligus memberikan dampak positif kepada lingkungan. Saat ini ISO yang terbaru adalah ISO 14001 yang mempresentasikan sebuah standar baru dalam upayanya meningkatkan performa manajemen perusahaan dan lingkungan. Sertifikasi ISO 14001 diharapkan dapat menjadi bagian dari latihan untuk meningkatkan performa manajemen lingkungan yang efektif. Sebelum ISO 14001 muncul, sudah ada ISO 9000 sebagai standar global untuk meningkatkan performa manajemen lingkungan. Namun sama seperti ISO 9000, ISO 14001 juga tidak menampilkan dampak dari kegiatan perusahaan seperti dampak polusi tetapi berfokus pada kegiatan proses di perusahaan. Padahal ISO 14001 diharapkan dapat menjadi dasar dari Sistem Manajemen Lingkungan yang efektif dimana isinya adalah mengatur kebijakan lingkungan, mengatur objek dan target, mengimplementasikan program secara objektif, memonitor dan mengoreksi masalah yang ada, dan mengulas sistem untuk meningkatkan performa lingkungan. Walaupun demikian diperlukan pihak ketiga untuk mengauditnya.
ISO 14001 diharapkan meningkatkan kemampuan competitive adavantages perusahaan agar dapat meraih benefit yang optimal dan mengurangi beban terhadap lingkungan dengan menjalankan kegiatan secara efisien. Namun faktanya dari penelitian sebelumnya ditemukan bahwa di tahun 1998 jumlah perusahaan di Amerika Serikat yang mengadopsi ISO 14001 hanya 3,7% dari total 7887 perusahaan yang sudah bersertifikat ISO 14001. Jumlah ini turun dibandingkan saat tahun 1995 dimana jumlah perusahaan Amerika Serikat yang saat itu masih bersertifikat ISO 9000 masih sebesar 7%. Oleh sebab itu penelitian ini dibuat untuk meneliti akibat dari hubungan ISO 14001 terhadap competitive advantages perusahaan di Amerika Serikat sehingga dapat diketahui apakah ISO 14001 dapat diterapkan dalam perusahaan atau tidak supaya perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang kompetitif.
Setelah dilakukan penelitian secara langsung kepada 152 perusahaan di Amerika Serikat yang dibatasi pada 3 tipe perusahaan yaitu kimia, elektron, dan transportasi dengan mengajukan kuesioner serta ditambah dengan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka hasil yang didapat adalah External stakeholder (member, pembeli, distributor, dll) memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan competitive advantages perusahaan ketimbang para pekerjanya. Hal ini disebabkan ISO 14001 mengarah pada kegiatan proses bukan pada output-nya maka dampaknya adalah pada kualitas produk yang dihasilkan dan juga terlindungi dari produk imitasi sehingga respon para external stakeholder cenderung positif terhadap ISO 14001. Artinya walaupun produk tersebut berkualitas namun perusahaan tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan yaitu apakah merugikan lingkungan atau tidak Selain itu ISO 14001 tidak memuat peraturan tentang senior managers dan corporate external yang cukup sehingga mereka tidak bisa meraih keuntungan yang kompetitif. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ISO 14001 tidak bisa sepenuhnya dipergunakan oleh perushaan supaya dapat meningkatkan competitive advantages sekaligus mengontrol manajemen lingkungannya.
Oleh sebab itu penulis memberikan beberapa rekomendasi, yaitu
*) Apabila para stakeholders perusahaan ingin meningkatkan competitive advantages sekaligus
mengatur manajemen lingkungannya maka sebaiknya jangan memakai ISO 14001 tetapi memakai Responsible Care yang ternyata sudah dipakai oleh beberapa perusahaan kimia di Amerika Serikat yang hasilnya ternyata tidak hanya meningkatkan jumlah performa lingkungan namun juga meningkatkan kemampuan keuangan perusahaan, yang artinya meningkatkan benefit perusahaan itu sendiri. Bahkan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya ditemukan bahwa apabila perusahaan menjalankan Responsible Care maka setiap kemungkinan resiko kecelakaan dapat dikurangi sehingga kegiatan perusahaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
*) Apabila ISO 14001 masih ingin tetap dipergunakan, maka harus ada revisi terhadap aturan-aturan yang ada di dalamnya, misalnya mengatur bagaimana hubungan regulator dengan publik, harus ada verifikasi yang independen terhadap sistem manajemen perusahaan dan performa lingkungan sehingga didapat sistem akreditasi yang kredibel.