Dalam melakukan kegiatan bisnis, maka pasti akan ada efek samping yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Misalnya polusi udara, suara, limbah, dsb yang mengganggu lingkungan. Selain itu hubungan antara pebisnis dengan karyawan, investor, konsumen & pemerintah harus terjalin dengan baik agar tidak saling merugikan satu dengan yang lain. Jadi, dengan menjalankan kegiatan bisnis yang sehat dibutuhkan etika atau aturan.
Hal-hal yang menjadi alasan supaya kegiatan bisnis dapat dilakukan dengan bertanggung jawab antara lain:
1. Penerapan manajemen yang lebih manusiawi, artinya manajer tidak boleh gelap mata hanya berfokus pada mengejar laba tanpa memperhatikan karyawan. Jadi, pihak manajerial tidak boleh bersikap arogan, otoriter atau diskriminatif & harus bijak dalam pengelolaan perusahaan. Hasil yang didapatpun pasti positif & mampu mencapai target yang diinginkan tanpa harus merugikan yang lain, misalnya:
Kesejahteraan karyawan atau aspirasi para karyawan mendapat respon & dapat diselesaikan dengan bijak oleh manajer, maka karyawan semangat dalam bekerja & menaruh rasa hormat pada atasan. Kalau kondisi yang kondusif ini tercipta maka kinerja seluruh anggota sangat efisien & efektif & juga target laba yang diinginkan tercapai.
2. Ekologi & pelestarian lingkungan, artinya manajer juga harus selalu mengevaluasi apakah kegiatan bisnis yang dijalankan mengganggu atau merugikan masyarakat? Seperti limbah yang dihasilkan apakah berbahaya bagi lingkungan atau tidak? Kalau lingkungan tidak terganggu maka kegiatan bisnis dapat berlangsung lancar.
3. Penghematan energi, artinya manajer harus mencari berbagai sumber daya alternatif untuk keberlangsungan perusahaan, selain untuk menghemat energi untuk prospek jangka panjang dapat menekan biaya konsumsi bahan bakar untuk energi. Misalnya:
Apabila perusahaan masih menggunakan BBM untuk sumber energi maka manajer harus mencari sumber energi alternatif untuk mengganti BBM mengingat sewaktu-waktu pasti akan habis & harganya yang berfluktuasi, seperti energi nuklir, tenaga surya, angin, dsb.
4. Wujud partisipasi dalam penbangunan bangsa, artinya manajer menjalankan kegiatan bisnis dengan maksud sosial yaitu membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran, ikut serta dalam memberdayakan kehidupan keluarga para karyawan & masyarakat sekitar. Misalnya:
Pihak manajerial membantu dana dalam mendirikan sekolah untuk linkungan sekitar, memberi bantuan beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi, mempekerjakan masyarakat sekitar yang memang memiliki bakat & kemampuan sesuai yang diinginkan.
5. Gerakan komerisme yaitu perusahaan melakukan kegiatan bisnis dengan tidak merugikan konsumen seperti, tidak membuat iklan yang bohong & menyesatkan, memperhatikan keluhan-keluhan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.
Etika dalam Berbisnis
1. Hubungan bisnis dengan konsumen/pelanggan
Produsen harus membangun relasi yang baik dengan pelanggan dengan cara, misalnya:
a. Memberi penjelasan tentang produk yang dipasarkan kepada konsumen mulai dari isi, kemasan, harga, dsb. Agar konsumen tidak bingung dengan produk yang ditawarkan.
b. Memasang iklan yang etis tetapi menarik & tidak bohong.
c. Memberi layanan service yang memuaskan pada pelanggan.
2. Hubungan bisnis dengan karyawan
Manajer harus melaksanakan penerimaan (recruitment), pelatihan (training), promosi, transfer, demosi, pemberhentian (termination) dengan cara yang bijaksana & penilaian yang objektif.
3. Hubungan antar bisnis
Hubungan yang terjalin baik dengan kolega, penyalur, distributor bahkan pesaing.
4. Hubungan dengan investor
Hubungan yang terjalin baik dengan investor atau calon investor dengan memberikan informasi yang benar mengenai kondisi perusahaan, laba yang diterima, dsb.
5. Hubungan bisnis dengan pemerintah
Pihak manajerial harus melakukan tanggung jawabnya kepada negara dalam pembayaran pajak yang memang sudah jatuh tempo.
Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial bisnis
1. Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Manajer & karyawan membuat kesepakatan-kesepakatan bersama mengenai hak & kewajiban masing-masing yang dituangkan dalam sebuah buku.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Perusahaan terlibat dalam pemeriksaan limbah yang dihasilkannya untuk menjaga kelestarian lingkungan.
3. Penerapan prinsip kesehatan & keselamatan kerja (K3)
Penekanan terhadap faktor kesehatan & keselamatan kerja para karyawan, misalnya penyediaan masker, pakaian khusus, asuransi jamsostek
4. Perkebunan inti masyarakat (PIR)
Sistem yang melibatkan perkebunan besar milik BUMN dengan perkebunan kecil milik masyarakat dimana perkebunan besar sebagai inti sementara perkebunan kecil sebagai sumber bahan baku atau plasma.
5. Sistem bapak angkat-anak angkat
Pengusaha besar melakukan pembinaan terhadap pengusaha kecil sebagai mitra kerjanya.
Sumber: http://loveghiat.multiply.com/journal/item/27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar