Minggu, 14 November 2010

Akuntansi & Laporan Keuangan

Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan & pelaporan transaksi keuangan serta penginterpretasian hasil proses tersebut.
Fungsinya adalah untuk menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari suatu entitas ekonomi yang ditujukan untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam memilih berbagai pilihan tindakan.
Pihak-pihak yang berkepentingan untuk menggunakan informasi akuntansi tersebut dapat dibedakan atas:
Pengguna Langsung:

a. Pihak Intern yaitu pihak manajerial perusahaan. Mengapa manajer sangat memerlukan informasi laporan keuangan? Karena laporan keuangan bagi manajer perusahaan bertujuan untuk nilai kerja & sebagai laporan pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan. Jadi, prestasi pihak manajerial perusahaan dinilai dari laporan keuangannya.

b. Pihak Ekstern, terbagi atas:
1. Pemilik modal/pemilik perusahaan. Bagi pemilik modal laporan keuangan menjadi tolok ukur untuk mengembangkan produk sampingan & juga untuk menilai kinerja dari pihak manajerial perusahaan.
2. Kreditur (investor). Bagi kreditur laporan keuangan dipakai untuk menilai kemampuan perusahaan apabila keadaannya baik maka merekapun berminat untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
3. Pemerintah. Bagi pemerintah laporan keuangan dipakai untuk menilai pajak bagi perusahaan tersebut, untuk membuat skala prioritas & pembinaan & untuk menjadi tolok ukur dalam membuat UU.
4. Karyawan. Bagi karyawan dengan mengetahui laporan keuangan perusahaannya maka mereka dapat menilai bagaimana keadaan perusahaan tempat mereka bekerja apakah dapat tetap eksis atau tidak.

Pengguna Tidak Langsung, misalnya Konsultan (Akuntan Publik), Asosiasi Buruh, Asosiasi Dagang.

Prinsip-prinsip dasar dari Akuntansi:
1. Dalam pembuatan laporan keuangan, seorang akuntan harus mampu membedakan mana yang merupakan aset perusahaan & mana yang merupakan aset pribadi pemilik perusahaan. Karena ada istilah entitas ekonomi yaitu lingkupnya hanyalah perusahaan saja, jadi rumah atau kendaraan pribadi misalnya tidak boleh ikut dihitung sebagai aset perusahaan.
2. Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan tersebut harus memiliki tujuan yang jelas.
3. Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan juga harus jelas & dapat dipercaya sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut memperoleh laba atau tidak.
Kesimpulannya adalah sebuah laporan keuangan harus menyajikan informasi yang relevan, bermutu, jelas & dapat dimengerti, lengkap, dapat diuji kebenarannya, dapat diperbandingkan, serta netral.

Apa itu Laporan Keuangan?
Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi data berupa informasi yang sifatnya kuantitatif (berupa nilai) untuk dianalisis menggunakan rasio keuangan sehinggga bisa diketahui berhasil tidaknya sebuah entitas ekonomi.

Apa saja elemen-elemen yang terdapat di dalam laporan keuangan?
1. Asset (harta)
Asset adalah manfaat ekonomis yang mungkin terjadi, yang diperoleh & dikuasai oleh perusahaan oleh karena adanya transaksi atau peristiwa di masa lampau. Manfaat ekonomis apa yang terdapat di dalam harta?
Manfaat didapat karena digunakan sendiri atau dipakai bersama oleh aktiva lain. Jadi, sumber daya bekerja bersama-sama.
Terjadi pertukaran dari cash menjadi bentuk aktiva-aktiva yang lain
Apabila memperoleh profit maka asset dapat dibagikan kepada pemilik perusahaan
Apabila perusahaan bangkrut maka asset dapat diuangkan untuk membayar kewajiban.

2. Liabilities (Hutang)
Hutang adalah pengorbanan ekonomi yang sangat mungkin terjadi yang timbul dari kewajiban masa kini suatu perusahaan untuk menyerahkan harta di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lampau.
Penyelesaian kewajiban ini dapat dilakukan dengan cara:
Pembayaran cash
Penyerahan aktiva lain
Pemberian jasa
Penggantian dengan kewajiban lain
Penggantian kewajiban menjadi equitas, jadi saham kita diambil alih oleh kreditor

3. Ekuitas (Aktiva Bersih)
Ekuitas adalah kepentingan tersisa atas harta perusahaan setelah dikurangi oleh semua kewajibannya. Istilah lainnya adalah modal kerja
Ekuitas = Asset-Liabilities

4. Comprehensive Income (Laba Komprehensif)
Laba Komprehensif adalah semua perubahan dalam equity selama 1 periode terkecuali yang disebabkan oleh investasi pemilik atau pembagian keuntungan kepada pemilik. Jadi, dihitung dari awal periode sampai akhir periode sementara Laporan Laba Rugi, Neraca & Laporan Perubahan Modal dihitung pada saat itu juga. Sehingga Laba Komprehensif sering disebut Rekening Nominal sementara Neraca, Laporan Laba Rugi & Laporan Perubahan Modal sering disebut Rekening Riil

5. Distribution to Owner (Distribusi kepada Pemilik)
Distribusi kepada pemilik adalah pengurangan net asset entitas dari pemilik perusahaan yang disebabkan oleh pentransferan asset, pemberian jasa atau terjadinya hutang oleh perusahaan kepada pemilik & bukan karena operasi normal perusahaan.

6. Investment by Owner (Investasi oleh Pemilik)
Investasi oleh pemilik adalah peningkatan net asset entitas dari pemilik perusahaan sebagai akibat dari penerimaan sesuatu yang berharga yang akan meningkatkan ownership (kepemilikan) dalam entitas tersebut.

7. Revenue (pendapatan)
Pendapatan adalah peningkatan owner equity sebagai akibat dari aktivitas normal perusahaan

8. Expense (beban/biaya)
Beban/biaya adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatana normal usaha untuk memperoleh pendapatan.

9. Gains (keuntungan)
Keuntungan adalah peningkatan selisih revenue dengan expense (peningkatan net asset) atas transaksi suatu perusahaan serta keadaan yang mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu kecuali investasi dari pemilik.

10. Losses (kerugian)
Kerugian adalah pengurangan net asset karena transaksi dari suatu perusahaan pada 1 periode tertentu kecuali yang berasal dari beban (expense) & distribusi kepada pemilik (distribution to owner)

Pada saat akhir periode (biasanya per semester akhir tahun), Laporan Keuangan disajikan dalam 3 bentuk laporan yang saling berkaitan yaitu:
Neraca (Balance Sheet) berisi laporan perubahan harta, hutang & ekuitas/aktiva bersih
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) berisi laporan perubahan modal karena pengaruh laba komprehensif, Distribusi kepada Pemilik & Investasi oleh Pemilik.
Laporan Laba Rugi (Income Statement) berisi laporan keuntungan/kerugian perusahaan karena pengaruh dari Pendapatan, Beban/Biaya, Keuntungan, Kerugian.

Dalam pembuatan laporan keuangan harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buat terlebih dahulu Laporan Laba Ruginya. Seluruh pendapatan ditotal lalu dikurangi total beban/biaya apakah perusahaan mendapat laba atau tidak.
2. Setelah itu buat Laporan Perubahan Modalnya. Modal Akhir dapat bertambah dari Modal Awalnya apabila mendapat laba, sementara Modal Akhir dapat juga berkurang dari Modal Awalnya apabila tidak memperoleh laba.
3. Yang terakhir baru buat Neracanya untuk mengetahui keseimbangan dari total akhir aktiva dengan total akhir passiva.

Contoh Sederhana dari Laporan Keuangan!!!

“Primeicy Elektroservice”
Balance Sheet
March 31, 2006

ASSETS
Cash …............................................. Rp. 52.200.000,00
Account Receivable …............................ Rp. 4.000.000,00
Supplies …........................................... Rp. 2.000.000,00
Equipment ….................... Rp. 44.000.000,00
Accumulation Depreciation (Rp. 880.000,00)
____________________
Rp. 43.120.000,00
_________________
Total Assets …...................................... Rp. 101.320.000,00
__________________
__________________



LIABILITIES
Account Payable ….................................... Rp. 1.000.000,00
CAPITAL
Meicy, Capital …..................................... Rp. 100.320.000,00
_____________________
Total Liabilities & Capital …........................ Rp. 101.320.000,00
_____________________
_____________________



“Primeicy Elektroservice”
Capital Statement
For the Month ended March 31, 2006

Capital, March 1, 2006 …..............................Rp. 100.000.000,00
Net Income for the month ….......... Rp. 2.320.000,00
Less; with drawals …................(Rp. 2.000.000,00)
__________________
Increase in Capital …............... Rp. 320.000,00
___________________
Capital, March 31, 2006 …............................ Rp. 100.320.000,00
___________________
___________________


“Primeicy Electroservice”
Income Statement
For month ended March 31, 2006

Fares earned:
Service revenue (March 7, 2006) ..................... Rp. 9.500.000,00
Service revenue for bill (March 13, 2006) ….......... Rp. 7.500.000,00
Service revenue (March 17, 2006) …................... Rp. 8.200.000,00
___________________
Total Fares earned …................................. Rp. 25.200.000,00

Operating expenses:
Rent expense …................ Rp. 2.000.000,00
Advertising expense …......... Rp. 1.000.000,00
Pay salaries expense …........ Rp. 8.000.000,00
Supplies expense …............ Rp. 10.000.000,00
Equipment depreciation …...... Rp. 880.000,00
Miscellaneous expense …....... Rp. 1.000.000,00
________________
Total Operating expense ....... (Rp. 22.880.000,00)
___________________
Net Income ….......................................... Rp. 2.320.000,00
___________________
___________________


Dari contoh laporan keuangan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari laporan keuangan yaitu:
1. Untuk bahan masukan dalam membuat keputusan kredit atau investasi.
2. Untuk memperkirakan cash flow (aliran kas) di masa datang. Artinya dapat memperkirakan profit yang akan diperoleh
3. Untuk menampilkan sumber daya (harta) perusahaan/asset.
4. Untuk menampilkan claim sumber daya/hutang.
5. Untuk menampilkan perubahan antara claim dengan harta.


Sumber : Tintri Ediraras Sudarsono, Dharma, Pengantar Akuntansi I, 1991, Unversitas Gunadarma, Jakarta

Manajemen Sumber Daya Manusia

Apa itu Sumber Daya Manusia? Sumber Daya Manusia adalah potensi-potensi yang terdapat pada manusia sebagai penggerak organisasi atau lingkungannya sehingga dapat berkembang menjadi maju.
Sementara manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses penanganan berbagai masalah yang menyangkut karyawan, buruh, manajer & semua orang yang terlibat di dalam seluruh kegiatan organisasi atau perusahaan. Istilah manajemen sumber daya manusia sering disebut HRD (Human Resource Department).
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Sementara itu ada istilah serikat pekerja. Apa gunanya para pekerja mendirikan serikat pekerja?
Melindungi & membela hak & kepentingan para pekerja
Memperbaiki kondisi atau syarat kerja melalui perjanjian kerja dengan pihak manajerial
Membela & melindungi para pekerja & keluarganya bila sakit atau terkena PHK
Mengupayakan agar pihak manajerial berkonsultasi terlebih dahulu dengan para pekerja bila akan membuat keputusan-keputusan penting
Jadi, bila manajer merupakan perwakilan pemilik perusahaan sementara serikat pekerja adalah perwakilan dari para pekerja. Keduanya yang menjembatani setiap keinginan, perbedaan pandangan, dsb dari pihak pemilik perusahaan dengan para pekerja.
Serikat Pekerja sendiri di Indonesia sendiri mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di era Orde Baru serikat pekerja yang dianggap sah adalah FSBI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia) dengan jumlah anggota sebanyak 21 serikat pekerja dari seluruh Indonesia di tahun 1975. Di tahun 1985 namanya diganti lagi menjadi SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). Tetapi setelah pemerintahan Orde Baru tumbang, maka jumlah serikat pekerja di Indonesia berkembang pesat dimana-mana. Menurut data Depnakertrans hingga akhir 2009 tercatat ada sekitar 91 federasi serikat dan tiga konfederasi yang diakui pemerintah yakni Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI). KSPSI dibentuk oleh 16 federasi serikat pekerja dengan jumlah anggota sebanyak 1,657 juta orang, sementara KSPI dan KSBSI dibentuk oleh 8 federasi dengan jumlah anggota masing-masing 793 ribu dan 227 ribu orang. Jumlah itu belum termasuk organisasi serikat buruh “jalanan” dan tingkat perusahaan yang tak berafiliasi konfederasi/federasi manapun. Di satu sisi hal ini menunjukkan kemajuan dalam berdemokrasi di lingkungan perusahaan, tetapi di sisi lain ini menyulitkan para pemilik perusahaan karena bila mengadakan pertemuan dengan misalnya salah satu dari serikat pekerja maka serikat pekerja yang sah ini tidak ingin serikat pekerja lainnya diakui karena dianggap tidak sah & tidak terdaftar.
Apabila suatu gabungan atau konfederasi serikat pekerja sudah diakui pemerintah, maka ia berhak untuk mengeluarkan surat resmi tentang pengesahan berdirinya suatu serikat pekerja dalam suatu instansi atau perusahaan. Bila suatu serikat pekerja sudah dinyatakan sah melalui surat pengesahan yang dikeluarkan suatu gabungan atau konfederasi serikat pekerja yang sudah diakui oleh pemerintah tersebut, maka serikat pekerja tersebut akan terdaftar di Dinas Sosial & Tenaga Kerja setempat.
Hukum yang mengatur hubungan antara pihak manajerial dengan para pekerja:
1. Closed Shop Agreement
hanya berlaku bagi karyawan yang telah bergabung dengan serikat pekerja
2. Union Shop Agreement
Mewajibkan para pekerja menjadi anggota serikat pekerja pada rentang waktu tertentu
3. Open Shop Agreement
Memberikan kebebasan pada para pekerja untuk menjadi anggota serikat pekerja atau tidak
Serikat pekerja biasanya akan mengadakan rapat anggota atau kongres untuk memilih kepengurusan yang baru

Sumber: http://organisasi.org
http://www.docstoc.com
http://www.hukumonline.com
http://ocw.gunadarma.ac.id

Manajemen Keuangan Perusahaan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian & penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Pokok Manajemen Keuangan:
1. Mendapatkan dana bagi kelangsungan perusahaan
2. Mengelola dana tersebut
3. Membagi keuntungan/laba

Peran & tanggung jawab yang utama dari seorang manajer keuangan adalah mampu membuat anggaran modal.
Apa itu penganggaran modal?
Penganggaran modal adalah suatu proses untuk menganalisis potensi investasi dari aktiva tetap perusahaan.
Apa saja yang termasuk dalam aktiva tetap? Misalnya tanah, gedung, peralatan kantor & pabrik, mesin produksi, kendaraan operasional, dsb.
Bagaimana proses menganalisis potensi investasi dari aktiva tetap? Ada 5 metode yaitu:
1. Periode pembayaran kembali (Payback Period)
yaitu sejumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya suatu proyek. Jadi metode ini mengabaikan arus kas di luar periode pembayaran kembali & tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Akan tetapi , pembayaran kembali memberikan indikasi mengenai risiko dan likuiditas suatu proyek, karena menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan akan berada dalam risiko.
2. Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto
Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto mirip dengan metode pembayaran kembali biasa kecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada tingkat biaya modal proyek. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu dari uang tetapi mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali.
3. Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Metode Nilai Sekarang Bersih mendiskontokan seluruh arus kas pada tingkat biaya modal proyek dan kemudian menjumlahkan arus-arus kas tersebut. Proyek akan diterima jika NPV-nya positif.
4. Metode Pengembalian Internal (IRR)
Metode pengembalian internal didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang memaksa NPV proyek sama dengan nol. Proyek akan diterima jika IRR-nya lebih besar daripada biaya modal
5. Metode IRR yang dimodifikasi.(MIRR)
Metode NPV dan IRR akan menghasilkan keputusan penerimaan / penolakan yang sama untuk proyek-proyek yang independen, tetapi jika proyek-proyek tersebut saling eksklusif, maka dapat terjadi konflik peringkat. Jika terjadi konflik peringkat, maka sebaiknya menggunakan metode NPV. Metode NPV dan IRR lebih unggul daripada metode pembayaran kembali, tetapi NPV lebih unggul dari IRR, karena NPV berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat biaya modal perusahaan , sedangkan IRR berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat IRR proyek. Investasi kembali pada tingkat biaya modal umumnya adalah asumsi yang lebih baik karena lebih mendekati kenyataan.
Metode IRR yang dimodifikasi memperbaiki masalah yang terdapat dalam IRR biasa. MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir (TV) dari arus kas masuk yang dimajemukkan pada tingkat biaya modal perusahaan dan kemudian menentukan tingkat diskonto yang memaksa nilai sekarang TV menjadi sama dengan nilai sekarang arus kas keluar.
Mengapa perusahaan membutuhkan dana? Karena dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya yaitu:
1. Biaya jangka pendek yaitu biaya yang wajib dikeluarkan perusahaan dalam jangka pendek, contohnya membayar gaji karyawan, membeli bahan baku,membayar rekening listrik, air & telepon
2. Biaya jangka panjang yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk jangka panjang, contohnya investasi tanah, bangunan, kendaraan operasional, membayar bunga bank bila ada,dsb.

Bagaimana perusahaan dapat memperoleh dana untuk pembiayaannya? Ada banyak usaha yang bisa dilakukan misalnya:
1. Dari modal sendiri atau gabungan modal dari beberapa pemilik perusahaan
2. Perusahaan go public & ikut masuk ke dalam bursa saham
3. Melakukan usaha sampingan seperti menyewakan gedung serbaguna, kendaraan operasional untuk memperoleh tambahan penghasilan
4. Utang bank untuk jangka panjang atau jangka pendek
5. Membeli surat-surat berharga

Sumber: http://organisasi.org
http://geocities.ws
http://www.perfspot.com

Konsep Nilai Waktu dari Uang

Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.
Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner.
Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.

1. Future Value (Menghitung Bunga Majemuk)

Fn = P (1+ I)^n

Keterangan:
Fn = Jumlah investasi di masa yang akan datang
P = Jumlah Investasi sekarang (Present Value)
I = Tingkat Bunga per tahun
n = Jumlah tahun
m = Frekuensi pembayaran bunga dalam setahun

Contoh soal!
Seorang nasabah bank meminjam uang di Bank sebanyak Rp. 5 juta untuk jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2 % per tahun. Berapa jumlah seluruh uang yang harus dikembalikannya pada saat pelunasan? Seandainya perhitungan pembayaran bunga bukan tiap tahun, melainkan tiap semester, berapa jumlah yang harus ia kembalikan?

Diket: P = 5000000 m = 2 (semester)
n = 3
I = 2 % = 0,02
Dit: Fn = ?
Jawab: Fn = P(1+I)^n
F3 = 5000000 (1+0,02)^3
= 5000000 (1,061208) = Rp. 5306040, 00
Seandainya pembayaran bunga dilakukan tiap semester, maka:
Fn = P (1+I/m)^mn

F3 = 5000000 (1+0,02/2)^3.2
F3 = 5000000 (1+0,01)^6
= 5000000 (1,061208) = Rp. 5307600,00

2. Present Value (Menghitung Modal di masa lalu setelah berbunga beberapa tahun)

P = Fn / (1+I)^n
P = Fn / (1+(I/m))^(m.n)

Contoh Soal!
Tn. Ahmad memiliki tabungan deposito dengan nilai Rp. 8000000,00 dengan tingkat bunga sebesar 5% per tahun, pembayaran dilakukan per tahun. Tn. Ahmad telah menabung selama 5 tahun tanpa menyetor setelah pertama kali menabung, maka berapa saldo yang pertama kali dari tabungan deposito Tn. Ahmad?

Diket: F5 = 8000000
n = 5
I = 5% = 0,05
Dit: P = ?
Jawab: P = Fn/ (1+I)^n
= 8000000/ (1+0,05)^5
= 8000000/ 1,27628 = Rp. 6268209,00

3. Nilai Majemuk dari Annuity
Anuity adalah deretan pembayaran dengan jumlah uang yang sama selama sejumlah tahun tertentu.
Rumus : Sn = PMT (FVi Far. n)

4. Nilai Sekarang dari Annuity
Rumus: An = PMT (Pvi Far.n)

5. Perpetuities (Anuitas Abadi)



Sumber: http://organisasi.org
Dumairy, Matematika Terapan untuk Bisnis & Ekonomi, edisi kedua 1995
Universitas Gunadarma, Buku Diktat Matematika Ekonomi, 2002

Manajemen Produksi

Apa itu produksi? Apa itu manajemen produksi?
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna dipasarkan untuk meraih profit.
Sementara manajemen produksi adalah suatu sistem yang mengatur kegiatan produksi agar barang atau jasa yang dihasilkan memberi nilai tambah. Jadi, dari pengertian tersebut tugas dari manajemen produksi secara sederhana adalah:
1. Merancang sistem produksi
2. Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan atau target produksi yang telah ditentukan

Manajemen produksi mengalami perkembangan & menjadi salah satu bagian pembelajaran tentang manajemen karena beberapa hal, yaitu:
1. Adanya pembagian kerja & spesifikasi. Seiring berjalannya waktu kegiatan produksi mengalami spesifikasi seperti mengolah bahan mentahnya, pengemasannya, dsb. Hal ini menuntut adanya sistem pengaturan yang solid agar proses produksi bisa berjalan dengan baik
2. Revolusi Industri. Salah satu ciri revolusi industri adalah banyaknya jumlah bahan mentah yang dibutuhkan, banyaknya jumlah mesin produksi, banyaknya produk yang dihasilkan, modal yang besar. Dan itu semua membutuhkan manajemen yang mengatur agar semuanya bisa berjalan dengan balance
3. Berkembangnya teknologi. Semakin hari kecanggihan teknologi semakin mewarnai hidup manusia termasuk dalam kegiatan bisnis. Jadi, agar kualitas & kuantitas produk yang dihasilkan semakin baik maka perlu adanya integrasi teknologi dalam perusahaan khususnya kegiatan produksi. Dan pengaturan integrasi teknologi tersebut jelas perlu ada yang mengatur
4. Berkembangnya ilmu pengetahuan & metode kerja yang ilmiah. Penerapannya merupakan tugas dari manajemen yaitu setiap ilmu yang baru dianalisis & disesuaikan dengan bidang yang digeluti

Sementara itu proses produksi sendiri ada beberapa macam, antara lain:
1. Proses ekstraaktif, contohnya kegiatan pertambangan
2. Proses fabrikasi, contohnya usaha kerajinan tangan
3. Proses analitik, contohnya pengolahan minyak bumi menjadi bensin, solar, bensol/avtur
4. Proses sintetik, contohnya pembuatan minyak goreng, obat, cat
5. Proses perakitan, contohnya perakitan alat-alat elektronik & kendaraan bermotor
6. Proses jasa administrasi, contohnya notaris, akuntan publik

5 jenis keputusan yang diambil dalam manajemen produksi:
1. Proses produksi. Pengambilan keputusan yang berkaitan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang digunakan untuk transformasi input menjadi produk/jasa seperti teknologi produksi, tipe peralatan, jenis proses & aliran proses produksi, tata letak fasilitas. Keputusan ini sifatnya untuk jangka panjang & jarang diubah
2. Kapasitas. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan jumlah & sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Pengambilan keputusan dari sudut waktu terbagi atas:
a. Jangka panjang: menetapkan kapasitas design sistem produksi, expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horizontal, dsb
b. Jangka menengah: penentuan sub-kontrak, penambahan mesin, rekruitmen tenaga kerja,dsb
c. Jangka pendek: pengaturan jadwal, pengaturan mesin,dsb
3. Persediaan (inventory). Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan untuk kegiatan produksi
4. Tenaga kerja. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia. Keputusan yang lazim dibuat antara lain penugasan karyawan, pengaturan lembur & cuti, penggiliran kerja,dsb
5. Kualitas produksi. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan usaha yang harus dilakukan agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai target.

Ruang lingkup manajemen produksi:
Perencanaan sistem produksi
Perencanaan operasi & sistem pengendalian produksi

Dalam perkembangannya proses produksi tidak hanya asal berjalan tetapi mengikuti suatu kaidah bahwa ketika barang atau jasa dihasilkan juga harus memberikan utility (nilai kegunaan), sehingga konsumenpun merasa puas saat mengonsumsi output yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Untuk mewujudkan hal ini, maka di dalam kegiatan produksi dibutuhkan seorang manajer operasi yang bertugas untuk mengarahkan & mengendalikan kegiatan produksi secara sistematis dengan mengikuti metode & teknologi yang sesuai untuk kegiatan produksi.

Ada 2 sifat dalam proses produksi, yaitu:
1. Bahan baku diurai menjadi beberapa bagian untuk membuat barang jadi. Misalnya pengolahan minyak bumi dipanaskan pada suhu-suhu tertentu & akan dihasilkan berbagai jenis BBM seperti gas, bensin, solar, minyak tanah, avtur, kerosin,dsb
2. Bahan baku dikombinasikan menjadi barang jadi. Misalnya pembuatan produk makanan olahan, pembuatan pakaian jadi,dsb

Sistem produksi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran. Artinya sistem produksi tidak hanya berbicara tentang bahan baku menjadi bahan jadi, tetapi juga ada kaitannya dengan hal-hal lainnya baik langsung ataupun tidak langsung seperti keuangan, tenaga kerja, investasi, manajerial perusahaan, dsb

Ada 3 macam sistem proses produksi yaitu:
1. Proses produksi yang terus-menerus (continue process). Karena proses produksi berlangsung terus-menerus, maka alat-alat produksi disusun & diatur menurut rangkaian proses produksi. Jadi dengan kata lain produk barang atau jasa yang dihasilkan dari proses ini ukurannya sudah standar
2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process). Proses produksi memang tidak standar, karena penempatan alat-alat produksinya mengutamakan fleksibilitas/keluwesan sehingga produk yang dihasilkan beragam ukurannya
3. Proses produksi yang bersifat proyek. Artinya penempatan alat-alat produksi harus disesuaikan dengan waktu & tempat dimana kegiatannya berlangsung

Sebelum perusahaan melakukan kegiatan produksi maka perusahaan harus menentukan lokasi & layout pabrik yang tepat. Tujuan utamanya adalah efisiensi & efektifitas dari perusahaan itu sendiri.
Untuk menentukan lokasi perusahaan perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain:
1. Kedekatannya dengan sumber bahan baku & tempat pemasarannya
2. Kemudahan untuk mobilitas
3. Supply tenaga kerja
4. Lokasi pembangkit listrik
5. Ketersediaan sarana & prasarana pendukung
6. Struktur geografis
7. Ketersediaan cadangan air tanah yang memadai
8. Investasi bangunan & tanah
9. Dukungan lingkungan masyarakat sekitar

Tahap-tahap penentuan lokasi pabrik, antara lain:
1. Pengumpulan data
2. Menganalisis data yang masuk
3. Menentukan lokasi & lokasi alternatif lainnya
Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisis ekonomi, analisis volume biaya.
Untuk menentukan layout pabrik pelu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Data mengenai jumlah & jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin produksi, peralatan komunikasi, instalasi yang diperlukan, luas gedung, perbandingan perencanaan layout
2. Analisis urutan operasi
3. Teknik keseimbangan kapasitas

Sumber: http://id.shvoong.com
http:// pksm.mercubuana.ac.id
http://santaidisininyuk.blogspot.com
http://portal.pi-umkm.net
http://pustaka.ut.ac.id