Kamis, 14 Oktober 2010

Kewiraswastaan & Perusahaan Kecil

Wiraswasta secara etimologi diambil dari 3 kata yaitu:
1. Wira yang artinya manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, seorang pahlawan & memiliki keagungan watak.
2. Swa yang artinya sendiri
3. Sta yang artinya berdiri
Jadi bisa diartikan bahwa wiraswasta adalah keberanian untuk mencoba berusaha dengan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri untuk meraih kesuksesan yang diimpikan & siap untuk menghadapi setiap kemungkinan yang akan diterima.

Oleh sebab itu untuk bisa untuk bisa berwiraswasta sesuai dengan konsep di atas dibutuhkan 4 unsur:
Unsur pengetahuan. Artinya ketika seseorang mulai berwiraswasta harus punya modal pengetahuan pada bidang usaha yang akan ia geluti. Semakin seorang wirausahawan punya pengetahuan yang luas maka ia dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam berusaha, sehingga prospek usahanya untuk maju semakin terbuka lebar
Unsur ketrampilan. Artinya seorang wirausahawan harus punya skill untuk mendukung kemajuan usahanya. Ketrampilan bisa diperoleh dengan berbagai cara misalnya punya pengalaman kerja, pernah mengikuti kursus atau workshop atau seminar-seminar.
Unsur sikap mental. Artinya seorang wirausahawan harus punya mental seorang pejuang yang berani mengambil sebuah keputusan, berani menghadapi segala kemungkinan resiko yang ada, pantang menyerah, selalu berinisiatif, punya tekad yang kuat untuk maju.
Unsur kewaspadaan. Artinya seorang wirausahawan juga harus punya perhitungan yang tepat dalam perencanaan usahanya terlebih khususnya apabila baru memulai. Walaupun berani tetap tidak boleh bertindak secara sembrono atau terlalu nekat.

Apa perbedaan wiraswasta dengan perusahaan kecil?
Perusahaan kecil di Indonesia sering disebut UKM (Usaha Kecil Menengah) tentu berbeda dengan wiraswasta. Pada hakikatnya perusahaan kecil didirikan oleh beberapa orang & bisa juga berbadan hukum seperti PT, CV, dsb sehingga modal yang dimiliki cukup besar dibandingkan oleh wiraswasta. Selain itu perbedaan yang lain adalah UKM memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup banyak sementara wiraswasta tidak karena sifatnya mandiri. Ciri-ciri dari perusahaan kecil antara lain:
1. Aktivitas yang dilakukan biasanya berupa kegiatan yang menghasilkan bahan baku atau setengah jadi untuk diolah oleh pabrik-pabrik besar.
2. Tenaga kerja yang dimiliki sangat produktif
3. Distribusi hasil produksi biasanya tidak jauh dari pabriknya
4. Bersifat dinamis

Kelebihan perusahaan kecil:
1. Pemilik merangkap sebagai manajer & semua fungsi manajerial seperti marketing, keuangan & administrasi
2. Bebas menentukan harga produksi atas barang & jasa yang dihasilkan
3. Prosedur hukum sederhana
4. Pajaknya relatif rendah
5. Mudah dibubarkan kapanpun juga sesuai keinginan
6. Pemilik mengelola secara mandiri & tidak terikat waktu
7. Pemilik berhak atas seluruh laba
8. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar

Kelemahan perusahaan kecil:
1. Tidak mematuhi aturan pembukuan standar
2. Para pegawai sering bekerja melebihi batas jam kerja standar
3. Perencanaan yang sering kali kurang matang sehingga banyak hutang yang tidak perlu
4. Apabila berhutang pemilik bertanggung jawab penuh untuk melunasinya
5. Sering ketinggalan info bisnis

Lantas apa itu franchise?
Franchise adalah sebuah hak yang diberikan oleh suatu unit usaha kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, dalam hal ini yang terutama disepakati adalah nama merek usaha, sistem usaha, mekanisme dagang sesuai atau sama dengan yang memberikan lisensi.

Berikut berbagai bidang yang dapat dijadikan peluang usaha franchise:
1. Otomotif. Contoh: bengkel & carwash
2. Komputer. Contoh: internet kafe
3. Pendidikan. Contoh: tempat bimbingan belajar atau kursus, sekolah
4. Entertainment. Contoh: Entertainment and Fun
5. Fashion. Contoh: Factory outlet
6. Olahraga. Contoh: pusat kebugaran tubuh
7. Makanan & minuman
8. Laundry & dry cleaning
9. Kesehatan. Contoh: apotek & rumah sakit
10. Restoran. Contoh: restoran fast food
11. Retail. Contoh: supermarket, hypermarket
12. Kecantikan. Contoh: salon
13. Energi. Contoh: stasiun pengisian bahan bakar

Tips-tips untuk memilih franchise:
1. Jangan malu untuk menanyakan hal-hal yang tidak kita mengerti atau yang ingin kita ketahui kepada staf bisnis perusahaan tersebut. Misalnya kondisi keuangan perusahaan, pembagian keuntungan, dsb
2. Pelajari seluruh sistem, manajemen, dsb dari perusahaan tersebut
3. Pilihlah franchise yang memang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat
4. Pelajari baik-baik salinan draf kontrak dari perusahaan tersebut


sumber: rohadieducation.wordpress.com
Pengantar Bisnis, M.Fuad,dkk
www.ksupointer.com
www.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar